MACAM-MACAM EKOSISTEM

MACAM-MACAM EKOSISTEM

Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe vegetasi dominant disebut dengan bioma.
Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada wilayah tersebut
Jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh keadaan iklim, curah hujan, itensitas cahaya matahari, kelembapan, dan posisi lintang ekosistem tersebut.


a. Hutan Hujan tropis
hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Letak hujan tropis berada sepanjang garis khatulistiwa sehingga hujan tropis memilikiciri lingkungan yaitu, itensitas cahaya mataharinya tinggi, lama waktu siangnya kurang lebih sama dengan malamnya, dan intensitas hujannya tinggi, yaitu berkisar antara 220-225 cm pertahun
b. Padang Rumput
Padang rumput biasa juga disebut dengan stepa dan praire. Intensitas curah hujan dipadang rumput berada pada tingkat sedang, yaitu sekitar 50 sampai 76 cm pertahun. Kondisi padang rumput yang kering umumnya tidak mendukung pertumbuhan pepohonan. 
c. Gurun
Gurun merupakan wilayah dengan intensitas curah hujan yang sangat rendah. Kurangnya air di gurun tidak mendukung terjadinya proses fotosintesis tumbuhan. Kaktus merupakan contoh vegetasi gurun, kaktus merupakan tumbuhan xerofit, yaitu tumbuhan yang mampu hidup pada lingkungan dengan sedikit air. Kemampuan kaktus untuk menyimpan air dan bertahan hidup pada kondisi yang kering menyebabkan kaktus termasuk tumbuhan sukulen
d. Hutan gugur temperate
Intensitas curah hujan di hutan gugur lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis, yaitu sekitar 75-150 cm pertahun. Adaptasi juga dilakukan beberapa jenis hewan ketika musim dingin. Tupai misalnya, akan mengalami hibernasi sepanjang musim dingin. Hibernasi adalah periode dormansi pada hewan.
e. Taiga
Taiga atau hutan conifer mempunyai cirri khas, yaitu mengalami musim dingin yang sangat dingin dan musim panas yang sangat singkat dan dingin. Taiga didominasi oleh tumbuhan conifer yang mampu bertahan terhadap suhu yang demikian dingin. Ciri tumbuhan konifer antara lain daunnya berbentuk jarum dan bersemi sepanjang tahun.
f. Tundra
Tundra berarti daratan tanpa pohon. Tundra disebut juga sebagai padang lumut karena vegetasi utamanya terdiri dari lumut, lumut kerak (lichen sp), dan rumput-rumputan.
Karakteristik tundra, yaitu:
·         Suhu dingin yang ekstrim
·         Keragaman spesiesnya rendah
·         Struktur vegetasinya sederhana
·         Musim tumbuhan dan berkembang biak pendek
Tundra dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tundra artik dan tundra alpine.TUNDRA ARTIK terletak di kutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai gurun, tetapi gurun dengan suhu lingkungan yang dingin. TUNDRA ALPINE terletak di ketinggian gunung dimana pepohonan tidak dapat tumbuh.
2. Ekosistem Akuatik
Keragaman ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh faktor abiotik sebagaimana keragaman ekosistem daratan. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosisitem laut.
a. Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi danau, lahan basah dan sungai
DANAU
Bagian dasar danau yang dangkal disebut dengan zona litoral. Pada zona ini, tumbuhan air masih dapat tumbuh didasar danau. Bagian danau yang terbuka disebut dengan zona limnetik. Selain dibagi secara horizontal, struktur danau juga dibagi secara vertical menjadi zona fotik dan afotik. Cahaya matahari masih bias berpenetrasi padazona fotik. Sebaliknya, pada zona afotik, cahaya matahari sudah tidak bias berpenetrasi.
Organisme di danau antara lain tumbuhan air dan ganggang yang bertindak sebagai organisme fotosintetik, selain itu di danau juga terdapat zooplankton, berbagai jenis cacing, kerang, serangga dan ikan.
LAHAN BASAH
Lahan basah, disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi oleh air sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan basah bisa dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa Lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog)
SUNGAI
Sungai adalah badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Ketika sungai bertemu lautan, maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar akan bercampur dengan air asin

b. Ekosistem laut
Ekosistem laut dapat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu
  • ZONA INTERTIDAL atau zona pasang surut
      Area pasang dan surut air laut di sepanjang garis pantai disebut dengan zonaintertidal. Pada saaat pasang, zona intertidal akan tertutupi oleh air laut, sedangkan pada saat surut, zona ini akan kering dan terpapar oleh udara terbuka.
  • ZONA NERITIK atau zona laut dangkal
      Zona neritik berada diantara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut dangkal ini adalah sekitar 200 m
  • ZONA PELAGIk atau zona laut terbuka.
      Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4000 m. sekitar 75% air laut berada pada zona ini. Zona pelagic merupakan zona yang paling tidak produktif dibandingkan zona intertidal dn zona neritik
Berdasarkan ada atau tidak adanya penetrasi cahaya, ekosistem laut dapat dibagi menjadi zona fotik, zona bentik dan zona afotik
  • Zona fotik adalah area permukaan laut yang yang masih menerima cahaya matahari dalam jumlah yang cukup untuk proses fotosintesis organismenya.
  • Zona bentik adalah area dasar laut.
  • Zona afotik adalah area pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak menerima masukan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis organismenya
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem ini tidak terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia untuk diambil manfaatnya. Contoh ekosistem buatan adalah sawah, waduk, tambak, perkebunan kopi dan hutan tanaman produksi seperti jati dan karet