Klasifikasi Makluk Hidup” Klasifikasi adalah menempatkan bersama-sama(mengelompokan) hal-hal yang
mirip satu sama lain.
Klasifikasi dilakukan berdasrkan
persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh makluk hidup. Makluk hidup yang
dibumi kita ini sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Oleh karena itu, untuk
memudahkan manusia dalam mempelajarinya, dilakukan klasifikasi.
Kalsifikasi mempunyai manfaat
penting, yaitu sebagai berikut;
·
·
Memudahkan
dalam mempelajari makluk hidup yang beranekaragam.
·
Dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara makluk hidup yang satu
dengan makluk hidup yang lain.
Klasifikasi akan memberikan
nama kepada kelompok-kelompok makluk hidup menyebabkan munculnya istilah sistematika,
sistematika mencakup dua aspek utama, yaitu klasifikasi (penggolongan dan
pengelompokkan) dan tata nama. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil
klasifikasi disebut takson. Sehingga istilah lain dari sistematika
adalah taksonomi.
1.
Dasar Klasifikasi Makluk Hidup
Kegiatan
klasifikasi adalah pembentukan kelompok-kelompok makluk hidup dengan cara
mencari keseragaman ciri atau sifat dari bermacam-macam ciri yang dimiliki
makluk hidup tersebut. Hal yang dapat menjadi dasar dalam melakukan
pengklasifikasian, misalnya manfaat, struktur morfologi dan anatomi, atau ciri
biokimia.
a. Klasifikasi berdasarkan manfaat
Klasifikasi
dapat dilakukan berdasarkan manfaat yang dimiliki oleh makluk hidup tersebut.
Ada juga kelompok tanaman budi daya, kelompok hewan ternak, kelompok hewan
liar, dll.
b. Klasifikasi berdasarkan struktur morfologi dan anatomi
Klasifikasi
ini berdasarkan ciri yang tampak dari luar tubuh dan ciri yang ada dibagian
dalam tubuh makluk hidup
c. Klasifikasi berdasarkan ciri biokimia
Klasifikasi
berdasarka ciri biokimia dilakukan berdasarkan ciri biokimia, misalnya
berdasarkan kandungan enzim yang dimiliki, berdasarkan susunan basa nitrogen
pada DNA, dll.
2. Sistem-sistem Klasifikasi
Cara
melakukan klasifikasi selalu mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya
ilmu pengetahuan manusia dan adanya perbedaan tujuan pengklasifikasian. Hal
tersebut menyebabkan lahirnya berbagai sistem klasifikasi.
Ada 3 macam
sistem klasifikasi yang telah dibuat manusia, yaitu sistem artifisial(buatan),
sistem alam, dan sistem filogenetik. Perbedaan ketiga sistem itu
terletak pada tujuannya.
a. Klasifikasi sistem artifisial
Semua sistem
klasifikasi yang dibuat manusia sejak zaman dahulu sampai sekarang dapat
disebut sistem artifisial, yang menggunakan struktur morfologi atau manfaat
sebagai dasar pengklasifikasiannya.
Sistem
klasifikasi tumbuhan yang juga dianggap artifisial adalah sistem numerik
(berdasarkan ciri-ciri kelamin tumbuhan) yang diciptakan Carollus Linnaeus
(1707-1778)
b. Klasifikasi sistem alam
Klasifikasi sistem alam
adalah suatu sistem klasifikasi yang mencita-citakan terbentuknya takson-takson
yang bersifat natural, artinya kelompok yang terbentuk adalah kelompok yang
sesuai denga kehendak alam. Dasar klasifikasi yang digunakan adalah banyak
sedikitnya persamaan, terutama persamaan ciri-ciri morfologi. Periode
sistem klasifikasi sistem alam ini adalah akhir abad 18 sampai pertengahan abad
19. Tokohnya adalah Adanson(1727-1806). Lamarck
(1744-1829), Cuvier(1769-1822).