Klasifikasi Enam Kingdom Awalnya
pengelompokan makluk hidup manusia menggunakan dua kingdom, yaitu
tumbuhan dan hewan. Pengelompokan tersebut berdasarkan kemampuan tumbuhan
menghasilkan makananya sendiri, dan hewan mendapatkan makanan langsun dari
lingkungan. Klasifikasi tiga kingdom kemudian berkembang setelah
ditemukannya mikroskop cahaya, yan diketahui adanya makluk hidup bersel satu
yang kemudian dikelompokan menjadi kingdom tersendiri, sedangkan hewan dan
tumbuhan bersel banyak. Selanjutnya muncul.berikut contohnya
Klasifikasi empat kingdom setelah tercipta mikroskop elektron
yang dapat digunakan untuk mengamati struktur dalam sel makluk hidup.
Pengamatan menggunakan mikroskop elektron menunjukan adanya makluk hidup yang
selnya tidak memiliki membran inti (Prokariot). Makluk hidup
prokariot ini, yang umumnya dikenal dengan nama bakteri, kemudian dikelompokkan
menjadi kingdom monera. Sementara tiga kingdom lainnya, Protista, Plantae dan
Animalia memiliki sel yang bermembran inti (Eukariota). Klasifikasi
lima kingdom terjadi karena dipisahkannya jamur dari tumbuhan menjadi
kingdom fungi, karena tumbuhan tidak berfotosintesis. Perkembangan klasifikasi
terus berlanjut sampai saat ini menjadi Klasifikasi enam kingdom.
Dalam klasifikasi ini makluk hidup dikelompokkan menjadi kingdom Archaebacteria,
Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
a. Kingdom Archaebacteria dan
Eubacteria
Archaebacteria dan Eubacteria merupakan kelompok
makluk hidup berukuran mikroskopik, bersel satu, dan tidak memiliki membran
inti (prokariot). Disamping menyebabkan penyakit, juga berperan sebagai
dekomposer. Dekomposer memecah senyawa organik sehingga mempertahakan
siklus-siklus yang diperlukan makluk hidup. Selain itu bakteri juga banya
dimanfaatkan untuk keperluan manusia, misalnya untuk menghasilkan produk nata
de coco dan yoghurt, serta keju. Bakteri juga digunakan untuk
rekayasa genetik.
b. Kindom Protista
Protista merupakan
kelompok makluk hidup bersel satu atau bersel banyak yang memiliki membran inti
(eukariot) dan selnya tidak membentuk jaringan sebenarnya. Protista dapat dikelompokkan
lagi menjadi,
-
Protista
mirip jamur
-
Pritista
mirip tumbuhan (Algae)
-
Protista
mirip hewan (protozoa)
c. Kingdom Fungi
Merupakan kelompok eukariot yang memiliki dinding sel
dan tidak berklorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur ada yang uni
seluler, disebut juga khamir, ada yang multiseluler. Jamur multi seluler
tersusun atas filamen yang menyerupai benang, disebut hifa. Hifa-hifa
jamur akan bercabang-cabang dan membentuk jalinan yang disebut miselium.
Pada beberapa jamur, miselium akan tumbuh keatas membentuk badan buah, dan
inilah yang biasanya dimakan.
Dalam ekosistem, jamur berperan sebagai dekomposer
bersama bakteri. Selain itu jamur juga sangat bermanfaat bagi manusia, misalnya
sel ragi (Saccharomyces cerevisiae)yang
digunakan membuat roti, jamur merang (Volvariella
volvaceae) sebagai bahan pangan, dan (Penecillium
sp). untuk membuat antibiotik.
d. Kingdom Plantae
Plantae merupakan kelompok makluk hidup eukariot
yang bersel banyak, memiliki dinding sel, dan berklorofil sehingga bisa
berfotosintesis. Plantae dikelompokan menjadi tumbuhan nonvaskular
(tumbuhan lumut) dan tumbuhan vaskular (tumbuhan tidak berbiji dan
tumbuhan berbiji). Tumbuhan tidak berbiji yaitu
paku-pakuan (pteridophyta) dan tumbuhan
berbiji terbagi atas tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup(Angiospermae).
Tumbuhan merupakan produsen dalan ekosistem. Tumbuhan
menyediakan makanan bagi semua makluk hidup yang lain, baik secara langsung
maupun tak langsung. tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang diperlukan semua
kehidupan makluk hidup, dan manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk
bahan membuat kain, bangunan dan sebagai tanaman hias.
e. Kingdom Animalia
animalia merupakan kelompok makluk hidup bersel banyak
(eukariot), dan mempunyai membran sel.Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang,
hewan dibedakan atas Invertebrata dan Vertebrata.
Kelompok Invertebrata terdiri atas beberapa filum yang
anggotanya sangat beragam. delapan filum utama dari invertebrata adalah sbb,
·
Porifera
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh berpori
sehingga disebut juga hewan spons. contoh Spongia dan Hippospongia
·
Cnidaria
(Coelenterata)
Memilki ciri tubuh berongga, memiliki fase polip dan
medisa, memiliki tentakel yang terdapat sel penyengat. Contoh ubur-ubur, Hydra,
dan anemon laut.
·
Platyhelminthes
(cacing
pipih)
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh pipih. contoh: Planaria,
Fasciola hepatica, Taenia sp.
·
Nemathelminthes (cacing gilig)
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bulat panjang
dan ujun meruncing. Contoh: Cacing tambag (Ancylostoma duodenale) dan
cacing perut (Ascaris lumbricoides)
·
Annelida (cacing gelang)
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bersegmen.
Contoh cacing tanah
·
Mollusca
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh lunak
yang dilindungi cangkang. Contoh kerang, bekicot. cumi-cumi, dan gurita.
·
Arthropoda
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bersegmen dan
berbuku-buku, terdiri atas kepala, dada, dan perut. Contoh kalajengking,
laba-laba, udang, capung, kaki seribu.
·
Echinodermata
Kelompok hewan ini memiliki ciri rangka dalam berduri
menembus kulit, memiliki kaki ambukral yang berfungsi untuk pergerakan dan
sebagai alat penghisap. contoh bintang laut, teripang, lili nlaut, bintang
laut, bulu babi.
Kelompok vertebrata terdiri atas enam kelas, yaitu.
·
Chondrichthyes
Kelompok hewan ini memiliki ciri bernafas dengan
insang, bersisik, bertelur, dan memiliki rangka yang tersusun atas tulang rawan.
contoh Ikan pari, Hiu.
·
Osteichthyes
Kelompok hewan ini memiliki ciri bernafas dengan
insang, bersisik, bertelur, dan memiliki rangka yang tersusun atas tulang
keras, contohnya Ikan Mas, Kakap, Gurame.
·
Amphibia
Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit licin,
mengalami metamorfosa, pada fase larva bernafas dengan insang namun
lama-kelamaan struktur insang hilang dan digantikan paru-paru saat fase dewasa,
umumnya hidup di dua tempat, contoh katak, salamander, Ichtiosis.
·
Reptilia
Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit bersisik,
bernafas dengan paru-paru, bertelur, contoh buaya, kura-kura, kadal, cecak
·
Aves
Kelompok hewan ini memilki ciri berbulu dan bersayap,
bernafas dengan par-paru, bertelur, contoh ayam, Mera, Kasuari.
·
Mammalia
Kelompok hewan ini memiliki ciri berambut, memilki
kelenjar mammae, bernafas dengan paru-paru, beranak, contoh Monyet, Kucing,
Kelinci.
4. Penamaan Ilmiah Makluk Hidup
Setiap
makluk hidup memiliki nama yang berbeda-beda, hal itu menimbulkan kesulitan
dalam berkomunikasi. kemudian diciptakanlah sistem
penamaan yang disebut Binomial nomenclature oleh Carollus Linneus dalam
bukunya Species Plantarum (1753)
Aturan
penulisan nama jenis (spesies) makluk hidup secara Binomial Nomenclature:
a. setiap nama harus terdiri atas dua kata yang
menggunakan bahasa latin atau dilatinkan, contoh Durio zibethinus
b. kata pertama adalah nama marga (genus), sedangkan kata
kedua adalah kata penunjuk spesies
c. Huruf pertama pada kata pertama ditulis huruf besar,
dan huruf pertama kata kedua tidak menggunakan huruf besar
d. kedua kata harus dicetak miring atau digaris bawahi.
e. Jika nama tumbuhan atau hewan lebih dari dua kata,
kata kedua dan berikutnya disatukan atau dituli dengan tanda penggandeng(-).
Contoh Hibiscus rosa-sinensis
f. pada tumbuhan tidak boleh merupakan suatu tautonim,
yaitu nama yang terdiri atas dua kata yang persis sama atau dua kata yang
hampir sama, seperti Linaria linaria atau Boldu boldu. tetapi
aturan ini tidak berlaku pada pemberian nama hewan.