SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928 Sumpah Pemuda berawal dari cita-cita menyatukan organisasi-organisasi pemuda
dalam satu forum. Untuk mewujudkan cita-cita itu pada tanggal 30 April 1962,
diadakan Kongres Pemuda Indonesia I di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh
wakil-wakil organisasi pemuda seperti : Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, dan organisasi pemuda
lainnya.
Dalam kongres tersebut Mohammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu ditetapkan
sebagai bahasa persatuan Indonesia.
Pada bulan September 1926, para pemuda mendirikan organisasi bernama
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di Jakarta. PPPI bertujuan
memperjuangkan Indonesia merdeka. Tokoh PPPI antara lain Abdulloh Sigit,
Sugondo, Suwiryo, Mohammad Yamin, dan Amir Syarifuddin.
Memasuki tahun 1928, alam politik Indonesia digelorakan oleh semangat
persatuan, kebangsaan, keyakinan berdiri sendiri, dan cita-cita Indonesia
Merdeka. Dalam suasana itulah, berlangsung Kongres Pemuda Indonesia II, tanggal
27-28 Oktober 1928. Kongres tersebut menghasilkan suatu ikrar yang disebut
Sumpah Pemuda.
SUMPAH PEMUDA
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia
Suasana persatuan Indonesia dalam kongres itu semakin kuat dengan
diperdengarkannya lagu Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman.
Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 merupakan salah satu puncak pergerakan nasional.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, setiap tanggal 28 Oktober diperingati
sebagai Hari sumpah Pemuda.